Sesuai dengan mandate konstitusi GPdI, Majelis Daerah GPdI Sulawesi Tengah telah melaksanakan Mukerda pada tahun pertama periode kerja 2022-2027. Kegiatan pimpinan GPdI di Sulteng ini dipusatkan di SA Tentena. 238 peserta yang terdiri dari MD dan Penasihat, KD, MW dan utusan SA/STA tersebar di 15 hotel/penginapan tak jauh dari Sekolah Alkitab. MD setempat yang diketuai oleh Pdt. Dr. Frangky Rewah, M.Th melantik panitia pelaksana 20 hari sebelum tanggal pelaksanaan. Pdt. Hence Wowor, M.Th selaku ketua panitia hanya membutuhkan 20 orang panitia ber SK. Untuk mendukung kinerja panitia pada kurun waktu 2 minggu saja, pak Hence memberdayakan 125 orang siswa/i SA Tentena yang sedang menjalani masa study di kampusnya para singa mimbar itu untuk melayani seluruh peserta yang datang dari 47 Wilayah pelayanan di Sulteng. Peserta paling jauh dari Tentena adalah yang datang dari pulau Peling. Wilayah Rampi juga menjadi wilayah terjauh sekaligus terberat secara rintangan perjalanan. Karena belum ada akses transportasi mobil dari dan ke Rampi.
Sesuai tema mukerda “SEHATI MELAYANI YESUS”, seluruh peserta tampak dalam sukacita dan kesehatian. Utusan Majelis Pusat yang hadir adalah Pdt. Dr. Wempi Kumendong, M.Th dan Pdt. Jefry Manitik. Selain kedua piminan GPdI dari pusat, juga hadir pada pembukaan mewakili pemerintah Bupati Morowali Utara Dr. dr. Delis Hehi, MARS sekaligus menyampaikan sambutan. Bupati yang juga adalah seorang dokter ini merupakan warga jemaat setia di GPdI Sulteng.
Dengan anggaran tidak kurang dari 150 juta, selain untuk tujuan merekatkan silaturahmi Mukerda pertama pada periode kerja pak Rewah dan jajarannya ini dioptimalkan untuk pemantapan program kerja. Kerja sehati melayani Yesus.
Pada mukerda yang berlangsung 1-3 Maret 2023 ini mengemuka satu topik diskusi praktika pelayanan yang telah menjadi fenomena. Tentang pernikahan pasca cerai; bolehkah diberkati ? ada yang mengambil kebijakan sendiri dengan didoakan/diberkati di luar gereja. Ada juga disinyalir memberkati/mendoakan pasangan tersebut di Gereja. Diskusi ini berujung pada usulan kepda MP untuk mempertimbangkan diterbitkan pedoman/petunjuk supaya tidak terkesan ‘GPdI kurang tertib”. Pdt. Kumendong dan Pdt. Manitik utusan Majelis Pusat menanggapi usulan/permintaan forum pada mukerda ini dengan mencatat/menampung dan akan meneruskan ke pusat sesuai mekanisme kerja MP.
Pada acara penutupan mukerda panitia juga menghadirkan Bupati Poso dr. Verna G M Ingkiriwang yang juga warga jemaat GPdI di Sulteng. Selain bupati Poso, pada acara penutupan juga hadir Camat Pamona Puselemba dan Bimas Kristen Kab Poso. Mukerda GPdI Sulawesi Tengah kali ini juga melantik 31 orang Pendeta Muda baru. Selain rapat-rapat pleno panitia mukerda kali ini juga menyajikan 3 kali KKR untuk penyegaran rohani peserta Mukerda.
Direncanakan dalam waktu dekat ini Pdt. Hence Wowor, M.Th dan segenap panitia mukerda akan memberikan laporan kepada Majelis Daerah sebelum kepanitiaan dibubarkan dengan ucapan syukur.