Infokomgpdi.com, Surabaya 21 September 2023
Tahun 1973 pelayanan perintisan jemaat GPdI Ketintang dimulai.
Mulai dari satu orang jiwa bernama Jamin Pdt. Hendrik Runtukahu menekuni pelayanan kepada jiwa-jiwa yang jumlahnya tidak seberapa pada waktu itu.
Melewati berbagai kesulitan dan keajaiban pertolongan Tuhan pada tiap kesulitan nya, Pdt. Hendrik Runtukahu bersama istri Agnes Maria Runtukahu teguh hati dan tetap tinggal untuk menjaga dan merawat domba-domba kepunyaan Tuhan Yesus.
Seseorang yang tak pernah diduga mengurungkan niat bunuh dirinya di atas rel kereta api di samping gereja karena melihat gambar Tuhan Yesus dari jendela gereja yang tanpa daun jendela. Kemudian beberapa bulan sesudah itu datang ke pastori mengantarkan berkat.
Saat semua telah habis dan tangan kosong tanpa pegangan apa pun, tersandar di dinding hingga mendengar suatu suara “MUJIZAT BELUM.BERAKHIR”. Perjumpaan dengan keluarga Pelealu, kemudian keluarga Parengkuan pada masa itu terkenang kembali. Betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan hamba-hamba Tuhan yang melayani jiwa-jiwa dengan sepenuh hati.
Tahun 2007 dalam perkenanan Tuhan Majelis Pusat pada masa Pdt. A H Mandey (alm) Ketua Umum MP GPdI menugaskan Pdt. Hendrik Runtukahu menggembalakan GPdI Rajawali 92 Surabaya sepeninggal Pdt. JMP Batubara.
Juga atas seijin Tuhan putra sulung Pdt. Hendrik Runtukahu yang sebelumnya dalam penggembalaan perintisan di Menganti Gresik ditetapkan oleh MD Jatim menjadi gembala jemaat GPdI Ketintang Surabaya menggantikan sang ayah.
Pdt. Robert James Runtukahu adalah gembala jemaat GPdI Ketintang Surabaya hingga hari ini.
Masa transisi waktu itu juga adalah masa-masa yang tidak mudah buat Pdt. Robert Runtukahu. Meski tidak serupa persis dengan sang ayah dari segi gaya memimpin,.kesungguhan sulung mantan Bendahara MP GPdI 3 periode berturut-turut ini membuahkan penyertaan Tuhan yang sempurna.
Oleh kasih dan karunia Tuhan Yesus penggembalaan GPdI Alfa Omega Ketintang Surabaya di masa pelayanan Pdt. Robert Runtukahu semakin maju dan jemaat bertambah-tambah.
Hari ini GPdI Alfa Omega Ketintang Surabaya sedang membangun gedung Gereja baru dengan kapasitas tampung lebih banyak dan fasilitas lengkap layaknya Mega church di kota metropolitan.
Pada malam ucapan syukur hari ini Bapak Ketua Umum MP GPdI Pdt Dr Johnny W Weol berkesempatan hadir bersama dengan beberapa orang rekan sejawat beliau di Majelis Pusat GPdI.
Ketua Umum MP GPdI memberikan sambutan dan dorongan kepada gembala dan seluruh jemaat untuk terus maju dan mengembangkan pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan.
Dalam sambutan yang tak panjang dan mencairkan suasana (seperti biasanya) pak ketum juga memahamkan budaya GPdI selama 102 tahun bahwa anak dapat menggantikan ayah menjadi gembala jemaat dengan tetap memperhatikan ketentuan dan mekanisme organisasi yang tertuang pada AD/ART GPdI. Suatu tradisi yang baik-baik saja dan patut didukung.
Pada sesi khotbah yang dilayani oleh Pdt. J S Minandar malam ini kepada jemaat dan tamu undangan yang hadir diingatkan supaya upaya membangun yang diupayakan tidak berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan secara rohani. Jemaat harus menjadi dewasa dan semakin serupa dengan Kristus.
Sesuai tema ibadah syukur malam ini “PENYERTAAN-MU SEMPURNA”, bertolak dari pembacaan teks Alkitab dalam Roma 8:29 Kepala Sekolah Alkitab Batu ini menegaskan kedewasaan penuh serupa dengan Kristus berarti kepada Iman percaya setiap warga jemaat harus ditambahkan Kebajikan, Pengetahuan, Penguasaan diri, Ketekunan, Kesalehan, Kasih persaudaraan (philea), Kasih semua orang (agape).
Sebab permohonan yang khusus dari Pdt Robert James Runtukahu hari itu, doa dan pelantikan 20 orang majelis pendamping gembala jemaat dipimpin oleh pak Ketum.
Selain acara yang elegan, cindera mata dari jemaat, dan kehadiran tamu memenuhi ruangan yang didesign sementara, kegembiraan Runtukahu senior dan junior tentu makin lengkap dengan penyerahan pin salib emas dari MD Jatim yang dilakukan langsung oleh Ketua MD Jawa Timur Pdt. Dr. Charles Simamora, M.Th didampingi oleh beberapa anggota MD Jatim lainnya.
Pdt. Robert James Runtukahu menyebut bahwa GPdI Alfa Omega Ketintang Surabaya tetap menghargai sang ayah sebagai Gembala Senior dan demikian dengan jemaat tetap mengasihi om Hendrik dan tanta Nonik.
GPdI Alfa Omega Ketintang Surabaya saat ini juga melakukan pelayanan pendampingan kepada 4 penggembalaan di sekitar dengan pelayanan Pedalaman Alkitab (PA) oleh Pdt. Robert Runtukahu.
Selamat buat GPdI Alfa Omega Ketintang Surabaya. Tuhan Yesus memberkati.