KETUA UMUM MAJELIS PUSAT : “JADILAH UTUSAN KRISTUS YANG BERKARAKTER KRISTUS DAN SEMAKIN SERUPA KRISTUS”

Infokomgpdi.com, Batu 22 Mei 2025
Sehari sebelumnya Bapak Ketua Umum Majelis Pusat GPdI Pdt. Dr. Johnny W Weol, M.M, M.Th telah berada di Surabaya dan pada Kamis pagi jam 06:00 WIB bertolak ke Batu Bersama dengan Bendahara Umum MP Pdt. Hendrik Runtukahu. Sebelum Kebaktian Pengutusan dimulai, Bapak Ketua Umum masih sempat sarapan Bersama dengan Kepala Sekolah SAB Pdt. J S Minandar dan guru-guru SAB lainnya yang sudah datang lebih dahulu. Di Graha Yusuf Ketua Umum dan gruru-guru SAB seperti Pdt. Dolfi Memah, Pdt. Yos Hartono, Pdt. Frangklin Lumoindong, Pdt. Yohanes Praptowarso, Pdt. Adi Sujaka, menikmati sarapan sehat sambil bincang ringan dengan materi romantika SAB masa lampau.
Ibadah Pengutusan Angakatan 70 SAB hari itu dimulai tepat pada pukul 09:00 WIB, sesi pujian dipimpin oleh Pdt. Simon Kostoro Bersama tim worship. Pujian Bersama siswa/I kelas 1 dan 2 bergantian menandai sesi pujian pada paruh pertama ibadah.


Tampak di depan baris tempat duduk Siswa/I yang akan diutus para tamu undangan dan guru-guru SAB. Sejumlah orang tua yang hadir menyaksikan pengutusan anak-anak mereka duduk di baris kursi setelah siswa/i. Kursi Panjang di lantai daras Auditorium SAB pagi itu tampak penuh sesak hingga beberapa tamu harus rela duduk di balkon. Kursi-kursi di balkon juga terlihat hamper penuh dengan undangan.

Pada sesi khotbah, Bapak Ketua Umum menyampaikan pesan kepada seluruh Siswa/I utusan Angkatan 70 dan juga undangan yang hadir agar menyadari senantiasa tugas dan tanggung jawab sebagai orang-orang percaya pengikut Kristus. Bukan hanya kepada siswa/I, tapi juga kepada semua yang hadir.
Didasarkan pada teks Alkitab Matius 10:16-33 kepada 200 lebih utusan angakatan 70 itu menegaskan perihal tugas dan tanggung jawab terutama sebagai hamba Tuhan untuk memberitakan Injil dan memuridkan jemaat.
Kata mengutus dalam ayat 16 tidaklah berarti sesederhana menyuruh pergi. Kata mengutus di sini berarti merepresentasikan, menghadirkan pihak pengutus. Menempatkan seterusnya untuk bertindak sebagai perwakilan. Seperti kata utusan dalam doa Tuhan Yesus dalam Yohanes 17 – seperti Bapa mengutus Yesus, demikianlah Yesus mengutus murid-murid-NYA – maka seperti Yesus melakukan tepat seperti yang dikehendaki oleh Bapa demikanlah orang percaya, terkhusus hamba-hamba Tuhan harus hidup sesuai kehendak Tuhan Yesus. Karakter domba yang kelu (Yesaya 53) menjadi Gambaran karakter yang harus dihayati oleh orang-orang percaya. Taat dan tidak rebut, tidak membahayakan. Tulus, mengenal, dan menurut kepada sang gembala.
Lebih lanjut Bapak Ketua Umum memahamkan kepada generasi pembaharu masa depan Angkatan 70 SAB; demikian dengan kata Serigala, kata ini adalah melukiskan ajaran palsu dan sesat. Pendekatan tafsir alegoris kerap mengartikan serigala menggambarkan kesulitan dan kejahatan. Pengertian lain yang tidak boleh diabaikan, kata serigala menunjuk pada bahaya dan ancaman ajaran palsu dan penyesatan. Karena itulah hamba-hamba Tuhan harus terus belajar dan meningkatkan pengetahuan agar menjadi tulus dan juga cerdik. Tidak tergoda pada pesona ajaran palsu dan kelompok penganutnya. Umat binasa karena kurang pengetahuan, Hanya dengan kesungguhan terus belajar seseorang dapat bertahan dan tidak terpengaruh oleh ajaran palsu yang sesat. Penegasan Tuhan Yesus dalam Matius 24:1-14 adalah hal serius yang mengarah pada ancaman dan bahaya ajaran palsu yang menyesatkan. Bahaya dan ancamannya melampaui bahaya jenis kejahatan dunia lainnya. Semakin serupa dengan Kristus juga harus ditampakkan pada ketegasan sikap pada ajaran-ajaran yang menyimpang dari Alkitab yang adalah friman Allah.
Itulah Sebagian dari khotbah Bapak Ketua Umum pada ibadah pengutusan Angakatan 70 SAB. Ikuti Khotbah selengkapnya dapat di Youtube Sekolah Alkitab Batu terlampir.

Prosesi acara ibadah dilanjutkan dengan sesi pengutusan. Sesudah perform Kantata SAB, siswa/I kelas 1 dan 2 bergantian menuju podium untuk menerima sertifikat dan restu para guru yang sudah lebih dahulu berbaris berdiri di atas panggung untuk menjabat tangan semua utusan angakatan 70 SAB. Satu demi satu nama mereka disebutkan bersamaan dengan itu foto close up siswa ditampilkan pada layer video trone. Puncak prosesi pengutusan kepada Angkatan 70 ini ditandai dengan penumpangan tangan menyertai doa pengutusan. Pelepasan name tag dari 2 orang siswa perwakilan menjadi tanda akhir dari masa study dan buka “taurat SAB”.
Sambutan-sambutan mewakili Majelis Pusat, Majelis Daerah, Dewan penyantun dan perwakilan lainnya menambahkan semangat kepada utusan angkatan70 SAB

